Entri Populer

Friday, October 14, 2011

Impian Proyek Mega Bendungan Tanpa Memelihara Tangkapan Air di Daerah Hulu (Ekspedisi Cimanuk, Telapak) Bag.6


Ujung terowongan pengelak Spill Way Mega Bendungan Jatigede, aliran Sungai Cimanuk dipindahkan sementara ke terowongan ini. (foto:Agus Suryadi http://agussuryadi-yd1bqa.blogspot.com/ )


Lokasi Mega Bendungan Jatigede terbesar di Asia Tenggara (foto:Agus Suryadi http://agussuryadi-yd1bqa.blogspot.com/ )




Spill way terowongan pengelak air Bendungan Jati Gede,aliran sungai Cimanuk untuk sementara dialihkan ke terowongan tersebut selama dalam proses pembuatan Dam Jatigede Mega Bendungan Jatigede Sumedang dengan kapasitas tampungan 1 milyar m3 dan luas genangan 4.122 Ha. (foto: Rita Mustikasari, Agus Suryadi)



Mega Proyek Bendungan Copong Kab.Garut



Kondisi Tangkapan Air Daerah Aliran Sungai (DAS) Hulu Cimanuk Yang Kritis di pegunungan Kab. Garut Selatan


Kebutuhan saluran Irigasi persawahan di Majalengka


Pintu Air Saluran Irigasi Cipelang Kab.Majalengka


Panen Raya Lumbung Padi Mejalengka-Indramayu Sesuai Dengan Titah Yang Diterima Raden Aryo Wiralodra/Pangeran Dermayu, Janji Lembah Subur Sungai Cimanuk



Air Sungai Sebagai Gantungan Hidup Hajat Banyak Orang Sudah Semestinya Dikordinasi dan disinergikan dari hulu-hilir lintas antar daerah administrasi (foto bendungan Cipelang)



Makam Keramat Marongge Kec.Tomo Sumedang Perbatasan Majalengka dengan legenda Si Kukuk Mudik



Makam Keramat Marongge Kec.Tomo Sumedang Perbatasan Majalengka dengan legenda Si Kukuk Mudik


Aliran Sungai Cilutung dengan legenda larung ‘Si Kukuk Mudik’ yang bermuara ke Sungai Cimanuk


Memasuki daerah Indramayu, Land Rover yang kami tumpangi mengalami kerusakan ban di jalan raya Pantura Indramayu


Menikmati Nasi Jamblang Khas Cirebon yang ‘Go Green’ dengan pembungkus memakai daun jati di Kota Indramayu


Menumpang bermalam di Masjid Al- Furqon Indramayu

…..Sambungan dari Ekspedisi Sungai Cimanuk bag.5.
Foto dan Tulisan: Sudirman Asun


Bermalam menumpang di kantor Koramil, pagi nya kami siap-siap meninggalkan wilayah Kabupaten Sumedang, setelah berpamitan dengan bapak petugas Koramil Jatigede .

Perjalanan hari ke-5 susur Cimanuk diisi dengan beberapa teman yang tertarik dan penasaran melihat mega proyek pembangunan bendungan Jatigede di daerah Cijeungjing Sumedang.

Bendungan Jatigede yang akan mengambil suplai air dari aliran Sungai Cimanuk, dikabarkan akan dibangun menjadi salah satu bendungan terbesar di Indonesia dan akan menjadi bendungan terbesar di Asia Tenggara, nomor 1 mengalahkan luas dan volume bendungan Jatiluhur dan salah satu terbesar di Asia. Bendungan ini direncanakan akan melayani irigasi dan potensi pembangkit listrik .

Dalam menyusuri Cimanuk dari hulu saya begitu banyak melihat pembangunan bendungan dan waduk irigasi, baik yang sudah jadi maupun yang sedang dibangun seperti bendungan Copong di Garut maupun mega bendungan Jatigede di Sumedang.

Saya sangat menyayangkan impian dan usaha membendung aliran Cimanuk untuk segala keperluaan ini, tanpa disertai dengan pelestariaan dan rehabilitasi daerah tangkapan air di Hulu Cimanuk. Kabupaten Garut Selatan yang telah gundul hutan nya, di alih fungsikan hampir total menjadi ladang sayur-mayur.

Jumlah debit air yang tidak terkontrol (kering pada kemarau dan banjir bandang, longsor, sedimentasi pada musim hujan karena hilangnya hutan sebagai pengontrol tangkapan air di daerah hulu), akan berpotensi menjadi bencana dan konflik air antara daerah hulu bendungan dengan daerah hilir dibawahnya.

Dari Sumedang menuju hilir Indramayu mengikuti aliran Cimanuk menuju daerah Majalengka, kami menyempatkan diri mampir ke Makam Keramat Marongge di Kec. Tomo Sumedang.

Pencarian kami tentang benang merah sejarah peradaban dengan Sungai Cimanuk mengantarkan kami pada cerita legenda “Si Kukuk Mudik” pada Sungai Cilutung yang memang alirannya bermuara ke Sungai Cimanuk.

Dari asal-usul makam keramat Marongge adalah makam Embah Gabug dan tiga saudaranya bernama, Embah Sedayu, Embah Naibah dan Embah Naidah putri raja yang meninggal sebelum mereka mendapatkan jodohnya.

Keempat putri tersebut sangat cantik, anggun dan menarik serta sakti, sehingga seluruh raja-raja ingin meminangnya dan menjadikan sebagai permasuri.

Keempat putri tersebut kemudian mengadakan sayembara, barang siapa yang bisa menarik kembali sebuah ‘kukuk‘ (buah labu) yang dihanyutkan di sungai, maka orang itulah yang akan menjadi suaminya.

Ternyata, tak seorang pun raja yang berhasil memenangkan sayembara tersebut. Para raja tidak bisa mengalahkan kesaktian para keempat putri raja tersebut.

Akhirnya dengan kesaktiannya Embah Gabug menarik kembali (mudik) kukuk yang telah dilarungkan ke Sungai Cilutung tersebut.

Di daerah Sumedang menuju Majalengka kami juga banyak menjumpai kebun tembakau pada tipical lahan kering yang menjadi andalan petani Sumedang.

Keluar dari Sumedang, aliran Cimanuk memasuki daerah Majalengka dan Indramayu sebagai lumbung padi, barulah kami banyak menjumpai pemanfaatan irigasi untuk persawahan, pemandangan hamparan sawah menguning dan petani yang sedang panen raya, menjemur padi hasil sawahnya dan truk-truk yang mengangkut karung-karung padi melebihi kapasitas muatan.

Begitu juga rombongan petani upahan yang berkelompok menaiki mobil-mobil pick-up habis pulang dari membantu memanen di sawah kerabatnya.

Di Majalengka kami sempat meninjau beberapa irigasi dan pintu air untuk persawahan yang kondisi nya masih lumayan baik terawat.

Menjelang magrib, memasuki daerah Indramayu, Land Rover yang kami tumpangi mengalami kerusakan ban di jalan raya Pantura Indramayu, perbaikan oleh montir/pawang sekaligus driver kendaraan ini dibantu oleh kami sebagai asisten montir cabutan.

Perbaikan memakan waktu cukup lama, hampir 3 jam lamanya. Akhirnya sampai juga kami memasuki Kota Indramayu sekitar jam 9 malam.

Setelah mengisi perut kami dengan makan malam nasi jamblang di kota Indramayu, kami langsung bertolak ke daerah Lohbener sekaligus mencari tumpangan tempat bermalam.

Setelah bersusah payah mencari tempat bermalam, akhirnya kami menemukan Masjid Al- Furqon untuk menumpang bermalam.

bersambung……keKonflik Air, Intrusi Air Laut dan Abrasi Muara Cimanuk.

1 comment:

  1. Semoga proyek ini dapat segera terealisasikan Pak
    sukses selalu buat anda

    ReplyDelete