Entri Populer

Thursday, November 24, 2011

Kamera CCTV Pos Pemantau Ciliwung Depok Rusak Tidak Berfungsi, Susur Lanjutan 12 Nov 11




Foto Tulisan: Sudirman Asun

Setiap musim hujan tiba, Kota Jakarta selalu menjadi langganan banjir dari luapan Sungai Ciliwung setiap tahunnya.

Memasuki bulan Oktober ini warga Jakarta kembali was-was akan bahaya banjir, mengingat siklus banjir besar 5 tahunan terakhir pada tahun 2007 apalagi setelah melihat apa yang dialami negara tetangga Thailand dilanda banjir besar selama hampir 2 bulan dan menelan korban jiwa lebih dari 500 orang.

Upaya menenangkan masyarakat dilakukan dengan adanya pemasangan kamera CCTV di beberapa titik pemantauan ketinggian debit air Ciliwung diantaranya di Bendung Katulampa dan Depok. Pemasangan kamera CCTV yang bisa diakses kahalayak umum dengan cepat melalui jaringan online internet diharapkan bisa mempercepat proses evakuasi di daerah langganan rawan banjir.

Akan tetapi hasil dari temuaan di lapangan sewaktu susur cukup membuat kami mempertanyakan keseriusan pemerintah menghadapi dan menanggulangi bahaya banjir yang merupakan permasalahan klasik dari Kota Jakarta.

Apa yang kami saksikan di Pos Pengamat di Ciliwung Depok ini kamera CCTVnya ternyata rusak dan tidak berfungsi, menurut petugas pos yang kami temui bahwa kamera yang menyorot mengarah ke pengukur ketinggian debit air di bawah jembatan ini hanya beroperasi 2 bulan dan telah rusak setelah pemasangan satu setengah tahun lalu.

Saya sebagai warganegara menyayangkan pajak yang saya bayar ke negara tidak dipergunakan secara maksimal untuk pelayanan umum yang diselenggarakan pemerintah.

Pos pemantau yang dikelola oleh Dinas PU DKI Jakarta ini mempekerjakan 3 petugas pemantau yang bekerja secara bergantiaan, alat komunikasi yang dipakai untuk informasi ketinggian air dan banjir masih hanya mengandalkan pesawat radio dan telepon.

Susur Ciliwung dengan berjalan kaki yang dilanjutkan kembali dari titik terakhir susur Stasiun Depok Lama.

Kegiatan susur yang digagas oleh Komunitas Peduli Ciliwung (KPC Bogor) didukung penuh oleh gabungan Komunitas Ciliwung bersatu.

Peserta susur kali ini sebanyak 8 orang yaitu Hari Kikuk (komandan susur KPC), Abdul Kodir, Fauzi (Komunitas Ciliwung Condet), Udin Zibrut, Lutfi (Komunitas Ciliwung Bojonggede), Resha Rashtrapatiji (Dongeng Segar), Bambang Wijiatmoko (warga Depok), dan sahabat komunitas Khourie Widiasari, Ria Soenardjo.

Yang menarik dengan adanya peserta susur Bambang Wijiatmoko mencoba susur menggunakan sepeda, walaupun harus sampai dipanggul sepedanya melewati medan pinggir sungai, dengan semangat Bambang mengungkapkan cukup menarik bisa melihat persoalan Ciliwung dari dekat, dan cukup untuk olahraga mencari keringat. Banyak yang bisa dilihat dan dipelajari dari potensi Ciliwung mulai dari keaneka ragaman hayati sampai satwa-satwa liar Ciliwung yang dapat didokumentasikan dalam bentuk gambar foto dari mulai pengamat burung, reptil dan serangga, hingga mempelajari jejak-jejak kaki satwa.

Ciliwung hampir memasuki kawasan Jakarta, aliran air Sungai Ciliwung berwarna kuning pekat kecoklatan akibat membawa larutan tanah merah akibat erosi yang disebabkan maraknya alih fungsi lahan dan pencaplokan Daerah Sempadan Sungai ciliwung, merubah hutan bambu di sekitar bantaran sungai menjadi komplek perumahan. Tanah yang tergerus musim hujan ini memperparah sedimentasi dan pendangkalan akut aliran Ciliwung, sehingga daya tampung sungai Ciliwung menjadi tidak maksimal.

Banyaknya privatisasi Bantaran Ciliwung menyebabkan rute susur banyak yang buntu oleh tembok dan pagar sehingga menyebabkan kami harus melambung jauh ke jalan raya dan komplek perumahan dari jalur aliran sungai sebenarnya. Aliran sepanjang Ciliwung Depok terlihat cukup banyak jumlah gunung sampah di bantaran sungai yang berhasil kami data.

Pendataan berakhir di titik Jeram Kebo Gereng Kelurahan Kemiri Muka, Kebo Gereng dinamakan begitu karena sering menenggelamkan ternak kerbau yang dimandikan di sungai dan Gereng adalah suara perlawanan yang ditimbulkan sang kerbau karena ketakutan tak berdaya tersedot perangkap aliran jeram dibawahnya.

Jeram Legendalis yang paling ditakuti oleh pembawa rakit Sungai Ciliwung karena mempunyai daya hantam ke bawah perangkap lubang di bawah aliran air, serta arus yang terperangkap menyebabkan kekuatan air bersifat berputar dan menyedot.

100 M hulu diatasnya, juga terdapat Kedung Pusar (dasar Lubuk dalam yang aliranya berputar)

Sepanjang susur dari Stasiun Depok Lama hingga Jeram Kebo Gereng di Kelurahan Kemiri Muka, kami berhasil mendata Ciliwung yang melewati Kelurahan Depok Kecamatan Pancoran Mas, Kelurahan Mekar Jaya Kecamatan Sukma Jaya, Komplek Perumahan Pesona Khayangan, dan Kelurahan Kemiri Muka Kecamatan Beji.




Pos pengamatan ketinggian aliran air Ciliwung Depok


Penggaris Pengukur Ketinggiaan Air Dibawah Jembatan Depok, tanda warna biru (siaga 3), kuning (siaga2), merah (siaga 1) banjir Jakarta.


Kamera CCTV yang diarahkan ke pengukur ketinggian air sungai Rusak Tidak Berfungsi, hanya beoperasi selama 2 bulan sejak pemasangan baru satu setengan tahun yang lalu, terlalu….!



Komunikasi Pos Pemantau Depok hanya mengandalkan Pesawat Radio dan Jaringan telepon.


Titik -titik sampah sepanjang Ciliwung Depok


Ttitk Sampah Bantaran Ciliwung di Poncol Atas Depok



Titik Sampah di Mekar Jaya Depok


Buang Sampah Yang Benar Itu Seperti apa ya..?


Titik Sampah di Kemiri Muka


Mencatat Titik Sampah di Ciliwung Perumahan Pesona Khayangan


Alih Fungsi Lahan Sepanjang Aliran Ciliwung


Aliran Air Membawa Sedimentasi Coklat Pekat membawa larutan tanah merah akibat hilangnya hutan bambu di pinggir bantaran sungai, Pendangkalan sungai semakin akut.


Susur Sungai Oleh Bambang Wijiatmoko Pecinta Sepeda, beda cara beda rasa.


Banyaknya privatisasi Bantaran Ciliwung menyebabkan rute susur banyak yang buntu oleh tembok dan pagar sehingga menyebabkan kami harus melambung jauh ke jalan raya dan komplek perumahan dari jalur aliran sungai sebenarnya.


hobi foto dan mendata serangga dan satwa Ciliwung


Jejak Satwa Liar Ciliwung


Jejak burung air, inilah mengapa Ciliwung sangat cocok untuk hobi pengamat burung.



Sosialisasi dan ajakan untuk mencintai sungai kepada anak-anak kecil di Jeram Kebo Gereng


Peserta Susur Komunitas Ciliwung bersatu

komunitasciliwung@yahoo.com

Friday, November 18, 2011

#NimbrungDiCiliwung Minggu 20 Nov 11 Undangan Partisipasi Kegiatan Menggalang Ide dan Gagasan Penyelamatan Ciliwung


Nimbrung Di Ciliwung 20 November 2011 di Komunitas Ciliwung Condet

Kota Jakarta punya segalanya, baik sumber dana dan sumber daya manusia pintar-pintar dan cerdas-cerdas, akan tetapi sepertinya persoalan kerusakan Sungai Ciliwung terasa berlarut-larut selama puluhan tahun tidak tertangani bahkan proses pengrusakan ekosistem Ciliwung terakhir ini terasa makin menjadi-jadi.

Kelompok kecil para Komunitas Ciliwung mulai dari Komunitas Peduli Ciliwung Bogor, Komunitas Ciliwung Bojonggede, Sanggar Daun Lenteng Agung, Komunitas Ciliwung Condet, Komunitas Ciliwung Rawa Jati, Green Camp Halimun Manggarai dan Komunitas Hijau seperti Transformasi Hijau, Dongeng Kanvas, Dongeng Segar dan Teens Go Green dalam kelompok-kelompok kecil terus mengupayakan penyelamatan dan konservasi Ciliwung.

Kami memerlukan lebih banyak lagi tenaga, sukarelawan, gagasan dan ide lebih banyak lagi untuk memperkuat jaringan dan membangun sinergi baru pemberdayaan warga pinggir Ciliwung merubah mindset, paradigma tentang sungai sebagai sumber daya air permukaan yang perlu dijaga , menggali kembali kearifan lokal menjaga sungai.

Untuk itu pada Hari Minggu 20 November kami mengajak semua komunitas- komunitas maupun warga Jakarta untuk berkunjung ke Ciliwung partisipasi kegiatan menggalang ide dan gagasan penyelamatan Ciliwung.

Hari, tanggal : Minggu, 20 November 2011
Waktu : Pukul 07.00 – 17.00 WIB
Lokasi : Komunitas Ciliwung Condet (KCC) Jl. Munggang Condet, Balekambang
Kegiatan : Kumpul warga dan komunitas untuk mengenal potensi wisata Ciliwung
Contact Person : Abdul Kodir 081380748996


Waktu Kegiatan Detil Acara
07.00 – 08.00 Registrasi Peserta Peserta Registrasi dan dibagi jadi 5 kelompok
08.00 – 09.00 Trash Buster (Mulung Sampah Ciliwung) Peserta beserta koordinator titik menuju lokasi pembersihan (briefing, pembagian tugas, teknis pengumpulan dan penghitungan)
09.00 – 09.30 Pembukaan acara Pantun Betawi
Penanaman Salak Condet – (Wakil KCC; Dinas Kelautan dan Pertanian)
Launching Paket Wisata Ciliwung (Wakil KCC, Dinas Pariwisata)
09.30 – 17.00 Nimbrung Komunitas Peserta bisa berkeliling ke stand setiap Komunitas
a. Nimbrung Jelajah
1. Arung Ciliwung (KCC, Green Camp)
2. Jelajah Kampung + Lomba Mungut Sampah (KCC, SSE, Lantan Bentala)
3. Pengamatan Burung dan Herpet (TRASHI) – 14.00 -16.00

b. Nimbrung Aksi 1. Workshop fotografi (Henry Adam)
2. Edukasi Pemilahan Sampah (KOPHI)
3. Kampanye foto dan survey Styrofoam (TGG)
4. Kreasi kreatif (Green Camp Halimun)
5. Video komitmen (Earth Hour)
6. Nonton film jadul (KHI)
7. Bazaar Makanan Tepi Kali (Ibu2 Condet)

c. Nimbrung Gaya
1. Musik dari Komunitas Talang
2. Magic in Ciliwung (Line Magic Community)
3. Story telling Dongeng Kanvas (tentang penanaman)
4. Musik dari KPC Rawajati
5. Story telling SSE (tentang sampah)
6. OTIC (Obrolan Tepi Ciliwung): Peta Hijau, KPC Bogor. Tema: Ciliwung, Ruang Terbuka Hijau yang Terabaikan.

Peringatan ini akan dilakukan dalam bentuk wisata edukasi yang disebut Nimbrung di Ciliwung. Kegiatan ini merupakan upaya pengenalan potensi positif yang mungkin dikembangkan di bantaran Ciliwung Condet. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini akan mendapatkan pengetahuan dan informasi praktis perihal kegiatan penyelamatan Ciliwung yang saat ini tengah dilakukan oleh komunitas peduli Ciliwung Jakarta.

Demikian undangan ini kami sampaikan, besar harapan kami Bapak/Ibu/Saudara bersedia menghadiri kegiatan ini. Terima kasih untuk kerjasama yang diberikan.


#NimbrungdiCiliwung, Berkumpul, Bermain, Bercerita, Berkreasi dan Belajar di Ciliwung
Minggu, 20 Nov11 07.00 – 16.00 WIB
Logo: Synyster 'Synn' Green


Peta Komunitas Ciliwung Condet lebih di zom lagi biar pada gak nyasar… —


Peta Lokasi Komunitas Ciliwung Condet Condet-Balekambang Jl. Munggang No. 6 Jakarta, Indonesia 13530 Atau bisa turun di stasiun Pasar Minggu Lama Naik Ojek Rp. 5 ribu, bilang ke tkg Ojeknya Jl. Pucung (pangkalan Bambu) simp. Jln Munggang CP bang Kodir 081380748996

Sunday, November 6, 2011

“Ayo Generasi Muda Selamatkan Ciliwung”, Lomba Mulung Sampah Ciliwung Kelurahan seKota Bogor


Kelurahan BantarJati Berhasil Mempertahankan Juara Pertama Lomba Mulung 2011, Penyerahan Hadiah Trophy Walikota dan Hadiah Uang Dilakukan Pada Hari Jumat 4 Nov 2011 (Dokumentasi: Hapsoro)

Tulisan: Sudirman Asun
Bagaimana bisa mengajak warga untuk ikut peduli dan memelihara Sungai Ciliwung, itulah harapan yang terpikirkan oleh teman-teman Komunitas Peduli Ciliwung (KPC Bogor) dengan mengadakan Kompetisi Lomba Mulung Sampah Ciliwung untuk ketiga kalinya sebagai acara tahunan Kota Bogor.

Walaupun sebagian dari warga Kota Bogor yang mengikuti kompetisi ini masih karena motif mendapatkan hadiah uang dan kebanggaan tropy bergilir dari Wali Kota Bogor, ini merupakan satu prestasi tersendiri bagi Kota Bogor dibandingkan Kota Jakarta, yang selama ini warga Jakarta mengkambinghitamkan warga Bogor, bahwa banjir Jakarta adalah kiriman dari Bogor.

Kegiatan lomba mulung antar kelurahan yang dilewati Sungai Ciliwung Kota Bogor yang diadakan pada tanggal 29 November 2011, mengambil momentum Hari Sumpah Pemuda.

Upaya mengajak warga untuk ikut dalam perbaikan kondisi Ciliwung dengan tema “Ayo Generasi Muda Selamatkan Ciliwung” kali ini melibatkan 11 kelurahan yang bersedia ikut serta dalam kompetisi ini.

Kelurahan yang bersedia mengikuti kompetisi kali ini tercatat:
1. Kelurahan Katulampa dengan jumlah peserta warga 50 orang
2. Kelurahan Tajur 11 orang
3. Kelurahan sindang Rasa 62 orang
4. Kelurahan Babakan Pasar 34 orang
5. Kelurahan Baranangsiang 51 orang
6. Kelurahan Sempur 116 orang
7. Kelurahan Bantar Jati 321 orang
8. Kelurahan Kedung Badak 49 orang
9. Kelurahan cibuluh 71 orang
10. Kelurahan Kedung Halang 68 orang
11. Kelurahan Tanah Sereal 82 orang

Total jumlah peserta 915 orang, hampir mencapai 1.000 orang yang turun ke sungai membersihkan sampah, dengan semangat gotong royong dan antusias untuk menang berhasil mengangkat sampah 1.710 karunga ukuran 25 kg dari sungai Ciliwung.
Jumlah total sampah yang berhasil diangkat dari Sungai Ciliwung ini sedikit banyak bisa mengurangi resiko banjir ketika sekarang ini sudah memasuki musim penghujan.

Pada tahun 2009, lomba mulung pertama terkumpul 815 karung dan sebanyak 437 orang atau warga yang terlibat dalam lomba mulung ini. Sebanyak 10 kelurahan yang terlibat. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan, dari 10 kelurahan yang terlibat, terkumpul sebanyak 1233 karung dan 815 warga. Pada tahun ini (2011), 1710 karung sampah berhasil dikeluarkan dari sungai ciliwung. 915 warga terlibat. Jika digabungkan dengan tim juri dan teman-teman KPC lebih dari 1000 orang pada hari sabtu minggu lalu yang turun ke Sungai Ciliwung di Kota Bogor.
Melihat grafik selama 3 tahun ini keterlibatan warga dan jumlah karung yang terkumpul meningkat (tunjukkan grafik). Warga Kota Bogor selama 3 tahun ini sudah mulai menunjukkan kepeduliannya terhadap Sungai Ciliwung. Kita berharap inisiatif ini bisa diikuti oleh warga lainnya sehingga tidak ada lagi saling tuding dan menyalahkan ketika kita berbicara kerusakan ciliwung. Ataupun ketika warga Depok dan Jakarta kebanjiran. Tidak lagi menyalahkan warga Bogor.

Kegiatan lomba tahun ini berjalan dengan baik dan lancar berkat bantuan banyak pihak. Diantaranya adalah Pemerintah Kota Bogor, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, KODIM 0606 Kota Bogor, Bank BNI, PDAM Kota Bogor Tirta Pakuan, Asosiasi Mahasiswa Indonesia di Universitas Queensland, Australia, Internasional Water Centre, Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W IPB), Mahasiswa dari FEMA IPB, LAWALATA IPB dan seluruh Lurah serta warga seluruh kelurahan yang telah berpartisipasi dalam lomba ini.

Penilaian dalam kompetisi ini berdasarkan atas tiga kriteria, yaitu:
(1) jumlah karung sampah berukuran 25 kg yang terkumpul.
(2) keterwakilan warga di setiap kelurahan (RW/RT).
(3) dukungan dari warga masyarakat di setiap kelurahan (moril dan materiil) serta kreatifitas warga.

Penyerahan Tropy dan hadiah uang diberikan pada hari Jumat 4 November 2011 bertempat di Kelurahan BantarJati sebagai kelurahan pemenang Lomba Mulung 2011, penyerahan Tropy dan hadiah dilakukan oleh
Bapak Diani Budiarto (Walikota Bogor), Letnan Kolonel Kav. Sinyo (Dandim 0606 Kota Bogor), I Nyoman Wirawan (Pimpinan Bank BNI Cabang Bogor), Daud Nedo Darenoh (Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor),

Kelurahan Bantar Jati mendapatkan nilai tertinggi yaitu 3.603 poin dari ketiga indikator penilaian yang sudah ditentukan panitia. Kelurahan Bantar Jati berhasil mengumpulkan 496 karung dan melibatkan warga sebanyak 321 orang. Selain berhasil mempertahankan trophy bergilir Wali Kota Bogor, Kelurahan Bantar Jati juga akan mendapatkan uang tunai sebesar 5 juta rupiah.

Juara kedua Kelurahan Sempur dalam lomba ini berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp. 3 juta rupiah dan juara ketiga Kelurahan Kedung Badak mendapatkan Rp. 2 juta rupiah

Hal menggembirakan yang saya lihat pada perlombaan ini mulai adanya bibit kepeduliaan akan penyelamatan Sungai Ciliwung, hal ini terlihat dari Kelurahan Bantar Jati sebagai Juara Bertahan tahun lalu telah berinisiatif membentuk Komunitas Peduli Kali Ciliwung Bantar Jati dan swadaya pemasangan spanduk sosialisasi dan pesan:
“MASYARAKAT KELURAHAN BANTARJATI SIAP BERPARTISIPASI MENJAGA CILIWUNG MENJADI BERSIH, Buktikan Wujud Nyata Kepedulian Warga Untuk Tidak Membuang Sampah Di Kali Ciliwung”.

Semoga dengan perlombaan seperti ini bisa menumbuhakan bibit kepeduliaan lebih banyak orang lagi terhadap sungai di lingkungan kita, sebagai sumber air penopang dan sumber kehidupan kita semua.


Juara I Kelurahan BantarJati, II Kelurahan Sempur dan III Kelurahan Kedung Badak dan Ketua Panitia Lomba Komunitas Peduli Ciliwung Een Irawan Putra dan Walikota Bogor Pak Diani Budiarto


“Ayo Generasi Muda Selamatkan Ciliwung” dengan Semangat Sumpah Pemuda


Mulung Sampah Kelurahan Sempur


Memungut sampah sampai ke tengah sungai


Mulung Sampah warga kelurahan di Bendung Katulampa


Hampir 1.000 orang bergotong royong membersihkan Ciliwung, mencegah bencana.


Yang Tua dan Yang Muda bergabung menjadi Satu dengan Semangat Sumpah Pemuda


Membersihkan Sungai Ciliwung di Kelurahan Bantarjati


Dukungan Penuh Kodim 06/06 Kota Bogor Untuk Sungai Ciliwung


Karung Sampah Yang berhasil Dikumpulkan sementara dari Hasil Buruaan Di Sungai Ciliwung


Prajurit dari Kodim 06/06 Kota Bogor membantu warga ibu-ibu memasukin sampah ke karung


Kelurahan Bantar Jati sebagai Juara Bertahan tahun lalu telah berinisiatif membentuk Komunitas Peduli Kali Ciliwung Bantar Jati dan swadaya pemasangan spanduk sosialisasi dan pesan: “MASYARAKAT KELURAHAN BANTARJATI SIAP BERPARTISIPASI MENJAGA CILIWUNG MENJADI BERSIH, Buktikan Wujud Nyata Kepedulian Warga Untuk Tidak Membuang Sampah Di Kali Ciliwung”


Indahnya Sungai Ciliwung Setelah Dibersihkan


Inisiatif Warga Kelurahan BantarJati Membentuk Komunitas Peduli Kali Ciliwung Bersih sebagai Juara Lomba Tahun Lalu

Friday, November 4, 2011

Ciliwung Goes To School (SMP Kanisius Jakarta dan SMKN 1 Bogor)


Kampanye dan Sosialisi Pentingnya Air dan Sungai Di Sekolah SMP Kanisius Menteng Jakarta (foto: Nana Raju)

Tulisan : sudirman Asun

Hari yang berbeda tidak seperti biasanya kami janjiaan bertemu dan berlegiatan di pinggir Sungai Ciliwung, memperoleh kesempatan ditawari untuk berkampanye dan sosialisasi di kelas depan murid-murid anak sekolah menjadi tantangan tersendiri untuk bisa mengajak lebih banyak lagi masyarakat untuk ikut peduli terhadap penyelamatan atas kerusakan sungai- sungai di sekitar kita terutama Sungai ciliwung.

Walaupun dengan perasaan nervous sedikit gugup berbicara di depan ratusan murid- murid sekolah, saya dan teman-teman sangat gembira bisa bercerita banyak tentang pentingnya menjaga sungai sebagai sumber kehidupan yaitu “AIR”.

Pentingnya menyelamatkan Sungai Ciliwung karena sebagai pemasok bahan baku air PDAM dan sumber protein ikan walaupun kondisi sekarang dalam keadaan tercemar berat oleh limbah Industri, limbah cair maupun sampah rumah tangga dan terakumulasi di laut Teluk Jakarta sebagai pemasok konsumsi ikan Jabodetabek.

Banyak hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang bisa dilakukan siapa saja dalam penyelamatan sumber daya air terutama sungai seperti menghemat pengunaan air, menolak kemasan makanan STYROFOAM, mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai buang, membuang sampah pada tempatnya, membawa botol minuman sendiri dari rumah yang bisa diisi ulang, menanam pohon, membuat biopori/ sumur resapan mengurangi air hujan langsung terbuang menjadi air permukaan.

Bersama teman-teman Irma Dana, Henry Adam dari Komunitas Peduli Ciliwung Bogor, Nana Raju dari Teens Go Green dan Ucup Apri Viries dan Cecil Juliana Priscilla Dewi dari Young Transformer (Transformasi Hijau) yang rutin mulung sampah di Sungai Ciliwung dan Hutan Mangrove Angke muara salah satu muara dari Sungai Ciliwung, pada bulan Oktober 2011 berkesempatan berkampanye dan sosialisasi penyelamatan sumber daya alam sungai atas undangan sekolah SMP Kanisius Jakarta dan SMKN 1 Kota Bogor.

Harapan kami semoga dengan membawa kepada anak-anak sekolah gambaran terkini dari kondisi Ciliwung yang kritis saat ini, timbul rasa kepeduliaan akan lingkungan sekitar mulai dari usia anak sekolah.

Mereka sebagai masa depan bangsa, mereka bisa belajar banyak dari kesalahan kesalahan pendahulu mereka, dan apabila mereka menjabat di pemerintahan bisa mengambil langkah dan kebijakan yang lebih konkrit dalam pelestariaan dan keberlangsungan sumber daya alam di Indonesia.

Terima kasih kami untuk SMP Kanisus Jakarta dan SMKN 1 Bogor
untuk Undangan kesempatan sosialisasi dan kampanye sungai di sekolah.


Semangat muda Kampanye Penyelamatan Sungai oleh teman-teman Teens Go Green dan Young Transformer di depan murid-murid SMP Kanisius


Nana Teens Go Green menerangkan Bahaya penggunaan kemasan makanan Styrofoam bagi kesehatan manusia dan pencemar samapah nomor 2 di sungai dan perairan.


Saya mencoba memberi penjelasan dalam bentuk gambar dan video kegiatan (SMP Kanisius , Foto: Nana Raju).


Mba Irma dari Komunitas Peduli Ciliwung Bogor membagi cerita tentang pengalaman berkegiatan di Sungai Ciliwung kepada pelajar gabungan sekota Bogor di SMKN 1 Kota Bogor.



One Earth One Future “pelestarian air & dialog interaktif mengenai lingkungan” oleh SMKN Bogor dan gabungan pelajar setingkat SMA Kabupaten dan Kota Bogor


Dialog interaktif dengan peserta pelajar setingkat SMA gabungan Kabupaten dan Kota Bogor.


Penjelasan dari Pak Anton perwakilan BPLH Kota Bogor



Pembuka acara Penyanyi Solo dan iringan akustik dari siswa .


Selingan Apresiasi Keseniaan Daerah oleh pelajar SMKN 1 Bogor

Tuesday, November 1, 2011

Stock Suplai Bakteri Escherichia Coli untuk PDAM Kota Depok, Susur Ciliwung Lanjutan 8 Oktober 2011


Instalasi Pembuangan Limbah Tinja (IPLT)Kota Depok di Pinggir Ciliwung


Intake PDAM Tirta Kahuripan Depok 2 KM Hilir Ke Bawah dari IPLT Depok


Foto dan Tulisan: Sudirman Asun

Menjadi satu hal yang dilematis dimana ketika sejumlah kementriaan akan mengadakan “Konfrensi Sanitasi Nasional 2011” yang diadakan selama tiga hari sejak tanggal 11-13 Oktober 2011 di Grand Sahid Jakarta membahas persoalan sanitasi dan air minum, dalam susur kali ini kami menemukan pembangunan fisik infrastruktur di Ciliwung oleh pemerintah mendukung penyebab terjadinya pencemaran bakteri E-Coli di sungai Ciliwung, yang menjadi pemasok bahan baku air PDAM Bogor dan Depok.

Sebelumnya, pada susur terdahulu ketika mendapati bahwa banyaknya “WC umum komunal di pemukiman padat Baranangsiang Kota Bogor”. yang tidak melewati Septic Tank mengalir langsung ke Sungai Ciliwung, kali ini kami mendapati Instalasi Pembuangan Limbah Tinja Pemda Kota Depok yang dibangun tidak jauh dari bantaran Sungai Ciliwung, juga melakukan pembuangan ke Ciliwung.

Dari obloran dengan petugas IPLT Kota Depok, bahwa rata-rata 6 truck mobil tangki setiap harinya membuang muatan tinja di sini, dan pengelolaan tinjanya dibiarkan di kolam terbuka tanpa treatment khusus, dan kalau lumpur tinjanya sudah penuh dikeruk dan dibuang ke sungai.

Dari pengamatan kami ketika mendekat terlihat warna lumpur tinja hitam pekat dengan bau menusuk.

Dan yang paling hebat, 2 KM hilir kebawah dari IPLT terdapat intake PDAM Tirta Kahuripan Kota Depok, dapat dibayangkan bagaimana bahan baku air Ciliwung yang terkontaminasi bakteri E-Coli ini di proses menjadi air minum warga Kota Depok.

Susur lanjutan oleh Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) 8 Oktober 2011, yang dilakukan dimulai dari titik terakhir yaitu Sungai Ciliwung daerah Citayam , dengan mendapat dukungan penuh Komunitas Ciliwung Condet, Komunitas Ciliwung Bojonggede dan para sahabat komunitas.

Peserta susur sebanyak 11 orang yaitu Hari Kikuk (komandan susur KPC), Rita Mustikasari (Telapak), Abdul Kodir, Fauzi, Alex (Komunitas Ciliwung Condet), Udin Zibrut (Komunitas Ciliwung Bojonggede), Lola (Mahasisiwi Fakultas Kehutanan IPB), Rinnenggo (Kantor Berita kotahujan.com), Ira Guslina dan Ilham (Group Tempo).

Selain penemuaan yang mengejutkan tentang IPLT di bantaran Ciliwung, Tim susur juga mendapati gunung sampah limbah pabrik kancing di Kampung Duren Kelurahan Kalimulya, juga beberapa gunung sampah rumah tangga yang cukup besar di Kelurahan Kalimulya.

Juga pembuangan limbah busa dan kayu ke sungai Ciliwung oleh perusahaan bengkel pembuat perabotan rumah sakit yang memang terletak percis di bantaran Ciliwung Kecamatan Cilodong.

Hutan Bambu sebagai daerah resapan air, penahan longsor dan mata air baru pengencer endapan aliran Ciliwung yang cukup lebat dari mulai daerah Cilebut, Bojonggede dan Citayam, memasuki daerah Depok terasa mulai berkurang dengan adanya pencaplokan dan privatisasi sempadan sungai oleh banyaknya komplek perumahan yang menyerobot sampai ke pinggir sungai.

Terutama Komplek Perumahan “Taman Anyelir 3″. di Kalimulya yang menguruk habis hutan bambu dengan tanah merah setinggi puluhan meter dan digantikan dengan pohon HTI pohon pinus dan pohon jambon yang merupakan pohon kriteria tidak cocok ditanam di bantaran sungai.

Hal ini sangat bebahaya mengingat beban massa tanah merah yang begitu berat tanpa rumpun bambu sebagai penahan di waktu hujan besar menguyur.

Tanah merah yang akan terbawa hujan ke aliran sungai akan mengancam pendangkalan hebat dan sedimentasi Sungai Ciliwung.

Susur selesai di titik Sungai Ciliwung Stasiun Depok dan berhasil mendata daerah Citayam, Kampung Duren, Kelurahan Kalimulya, Kelurahan Pondok Jaya, Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cilodong, Kecamatan Sukmajaya, Kecamatan Cipayung Kota Depok.


IPLT Kota Depok


PDAM Tirta Kahuripan Kota Depok


Limbah Pabrik Pembuat Kancing Baju di Bantaran Ciliwung Kebon Duren


Gunung Sampah Rumah Tangga Ciliwung Kalimulya


Pencaplokan dan Privatisasi Garis Sempadan Sungai Ciliwung Taman Anyelir 3


Pembangunan Pagar Taman Anyelir 3 Kalimulya sampai pinggir Sungai Ciliwung


Hutan Bambu yang habis diuruk tanah merah setinggi puluhan meter


Pengurukan dengan alat berat


Bahaya longsor di waktu hujan mengancam pendangkalan Ciliwung, Hutan Bambu yang sedianya buat penguat bantaran digantikan dengan Pohon Pinus dan Jabon yang perakarannya tidak kuat dan cocok di pinggir sungai (Bom Waktu Untuk Kerusakan Ekologis)


Susur menyeberangi sungai karena terhalang tembok privatisasi


Melintasi Hutan Bambu Yang Tersisa di Daerah Citayam Depok


Bersosialisasi dan mencari informasi dari warga Ciliwung


Tim Susur Komunitas Ciliwung Bersatu Untuk Ciliwung Yang Lebih Baik